Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kita.
Salam.
Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 22 November 2008
Saya sendiri mencoba mengkhususkan mengolah limbah rumah tangga menjadi kompos. Namun tidak berarti saya lalu membuang sampah plastik atau kertas dari rumah saya. Ada teman-teman yang menekuni menjadi pendaur ulang limbah plastik dengan hasil kerajinan yang cukup menarik dan bermanfaat. Saya minta tolong kepada mereka untuk membuatkan tas-tas dari plastik bekas ini, karena saya tidak memiliki keahlian jahit-menjahit.
Pertama, sampah plastik saya cuci bersih. Tidak memakai sabun. Air cucian saya tuangkan ke dalam komposter ANAEROB, biar berproses dengan bahan-bahan kompos yang lain di dalam tanah.
Kedua, lembar-lembar plastik yang telah dicuci bersih lalu dijemur hingga kering, dan diseleksi lembar per lembar sesuai dengan besar kecilnya, dan sesuai dengan warna-warninya.
Ketiga, lembar-lembar plastik yang telah dipilih sesuai warnanya kemudian di jahit menjadi tas sesuai desain yang kita inginkan. Karena saya tidak bisa menjahit, maka saya kirim ke teman saya yang memang menekuni jahit-menjahit tas dari plastik bekas.
Di mana-mana sekarang banyak pencinta lingkungan yang berkarya dan berbisnis dalam bidang ini. Teman saya yang menekuni hal ini antara lain: Iyom Rochaeni, alamatnya Cihampelas Bongkaran 302/25, RW 15, Bandung 40116, telpon 02292481233 atau 08172362436. Ada lagi teman saya yang lain, yang kelompoknya juga membuat tas semacam ini, yaitu Soenardhi Yogantara, Ketua Warga Peduli Lingkungan (WPL) di Kampung Bojong Tanjung di tepi Sungai Citarum, dekat Jembatan Cilampeni, telpon 0225880003 atau 08122057966. Tentunya di kota-kota lain juga banyak yang telah menekuni kegiatan ini. Bahkan ada yang membuatnya menjadi payung, sandal, dan lain-lainnya lagi.
Terlihat dalam foto-foto, sebagian dari koleksi tas plastik saya. Ada yang dari bungkus deterjen, dari bungkus minyak goreng, ada yang dari bungkus makanan. Ada pula yang dari plastik keresek, yang berwarna hitam, yang selalu kita dapatkan kalau membeli sesuatu di warung.
Plastik keresek berwarna hitam ini karena mudah didapat, maka juga dengan mudahnya banyak orang yang membuang plastik keresek ini sebagai sampah tidak berharga. Padahal bisa dimanfaatkan juga untuk bahan tas belanjaan yang cukup menarik. Plastik keresek dianyam dan dijadikan tas belanjaan yang lebih elegan, lihat foto tas yang berwarna hitam dalam foto.
Foto: Sobirin 2008, Koleksi Tas dari Plastik Bekas
Oleh: Sobirin
Beberapa waktu yang lalu Rohma, seorang tamu yang mampir ke blog ini, menanyakan tentang detail cara menjahit tas dari bahan plastik bekas deterjen atau plastik bungkus lainnya. Saya mempunyai koleksi banyak tas plastik semacam ini dari teman-teman pendaur ulang limbah.
Oleh: Sobirin
Beberapa waktu yang lalu Rohma, seorang tamu yang mampir ke blog ini, menanyakan tentang detail cara menjahit tas dari bahan plastik bekas deterjen atau plastik bungkus lainnya. Saya mempunyai koleksi banyak tas plastik semacam ini dari teman-teman pendaur ulang limbah.
Saya sendiri mencoba mengkhususkan mengolah limbah rumah tangga menjadi kompos. Namun tidak berarti saya lalu membuang sampah plastik atau kertas dari rumah saya. Ada teman-teman yang menekuni menjadi pendaur ulang limbah plastik dengan hasil kerajinan yang cukup menarik dan bermanfaat. Saya minta tolong kepada mereka untuk membuatkan tas-tas dari plastik bekas ini, karena saya tidak memiliki keahlian jahit-menjahit.
Pertama, sampah plastik saya cuci bersih. Tidak memakai sabun. Air cucian saya tuangkan ke dalam komposter ANAEROB, biar berproses dengan bahan-bahan kompos yang lain di dalam tanah.
Kedua, lembar-lembar plastik yang telah dicuci bersih lalu dijemur hingga kering, dan diseleksi lembar per lembar sesuai dengan besar kecilnya, dan sesuai dengan warna-warninya.
Ketiga, lembar-lembar plastik yang telah dipilih sesuai warnanya kemudian di jahit menjadi tas sesuai desain yang kita inginkan. Karena saya tidak bisa menjahit, maka saya kirim ke teman saya yang memang menekuni jahit-menjahit tas dari plastik bekas.
Di mana-mana sekarang banyak pencinta lingkungan yang berkarya dan berbisnis dalam bidang ini. Teman saya yang menekuni hal ini antara lain: Iyom Rochaeni, alamatnya Cihampelas Bongkaran 302/25, RW 15, Bandung 40116, telpon 02292481233 atau 08172362436. Ada lagi teman saya yang lain, yang kelompoknya juga membuat tas semacam ini, yaitu Soenardhi Yogantara, Ketua Warga Peduli Lingkungan (WPL) di Kampung Bojong Tanjung di tepi Sungai Citarum, dekat Jembatan Cilampeni, telpon 0225880003 atau 08122057966. Tentunya di kota-kota lain juga banyak yang telah menekuni kegiatan ini. Bahkan ada yang membuatnya menjadi payung, sandal, dan lain-lainnya lagi.
Terlihat dalam foto-foto, sebagian dari koleksi tas plastik saya. Ada yang dari bungkus deterjen, dari bungkus minyak goreng, ada yang dari bungkus makanan. Ada pula yang dari plastik keresek, yang berwarna hitam, yang selalu kita dapatkan kalau membeli sesuatu di warung.
Plastik keresek berwarna hitam ini karena mudah didapat, maka juga dengan mudahnya banyak orang yang membuang plastik keresek ini sebagai sampah tidak berharga. Padahal bisa dimanfaatkan juga untuk bahan tas belanjaan yang cukup menarik. Plastik keresek dianyam dan dijadikan tas belanjaan yang lebih elegan, lihat foto tas yang berwarna hitam dalam foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar