Google

Minggu, 02 Juli 2023

FREKUENSI YANG LEBIH TINGGI

Ada beberapa ayat yang diingatkan oleh Roh Kudus pada pagi hari ini:

1. Kejadian 15:5 

Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 

2. Kejadian 17:4-5

"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.  Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 

3. Habakuk 3:17-18   

Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. 



Minggu, 25 Juni 2023

MEMINTA YANG BENAR

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu". (Matius 7:7)

"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu". (Yakobus 4:3)

Pagi ini Roh Kudus mengajarkan tentang bagaimana meminta yang benar.

Apa yang kita minta, jika itu sesuai dengan kebutuhan kita sebagai makhluk rohani, sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan rohani kita, pasti akan diberi atau dikabulkan oleh Tuhan.

Masalahnya, kita adalah manusia yang seringkali tidak tahu apa yang baik bagi kita. Karena pikiran kita masih dicengkeram / dikuasai kegelapan. Kita tidak tahu apa yang baik bagi kita. Yang kita minta seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan kita, melainkan untuk kepuasan hawa nafsu kita.

Pagi ini Roh Kudus mengingatkan agar kita meminta apa yang paling kita butuhkan, yaitu Terang Kristus.

Ketika pikiran kita diterangi oleh terang ilahi yang mahadahsyat, maka pikiran kita akan mengetahui apa yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Pikiran kita dibebaskan dari ilusi. Pikiran kita menjadi jelas, dan bebas dari kabut yang membingungkan. Kita memperoleh kesadaran yang lebih tinggi yaitu kesadaran rohani. Pikiran kita tidak lagi terpecah-pecah dan mudah terbawa emosi.

Langsung praktekkan saja agar kita segera mendapat pembebasan dan mengalami pelepasan dari pikiran dan emosi negatif yang masih mengikat kita.

Ucapkanlah doa di bawah ini berulang-ulang, sampai kita merasakan ada kuasa yang bekerja membebaskan kita dari beban emosi dan pikiran yang terikat.

Ya Yesus, Tuhan-ku (kami)

Berikanlah sinar cahaya kemuliaan-Mu.

Dengan tenaga dan kuasa-Mu yang mahadahsyat, alirkanlah ke dalam roh, jiwa, tubuh-ku (kami), sekarang dan selamanya.

Atau

Ya Yesus, Tuhan kami

Berikan sinar cahaya kemuliaan-Mu dan terang-Mu yang ajaib, untuk menerangi pikiran dan hati kami, membersihkan kabut ilusi yang masih menghalangi, membersihkan memori kami, pikiran sadar dan bawah sadar kami.

Alirkanlah cahaya terang-Mu ke dalam tubuh emosi kami sehingga kami dibebaskan dari roh trauma, prasangka, kebencian, amarah, dendam, kepahitan, roh kecewa dan sakit hati, roh tidak dapat mengampuni, dan kegelapan jiwa lainnya yang masih memblok dan menyumbat hati kami.

Sebagai gantinya, alirkanlah roh pengampunan, roh cinta kasih-Mu yang tidak bersyarat, roh damai sejahtera, roh sukacita ilahi ke dalam roh, jiwa dan tubuh kami sekarang dan selamanya.


Tutup dengan doa syukur dan pernyataan iman.

Tuhan Yesus, terima kasih

Kami sudah menerima sinar cahaya kemuliaan-Mu, yang terus mengalir di dalam roh, jiwa dan tubuh kami, menerangi akal budi, pikiran sadar dan bawah sadar kami, hati kami, memori kami, sampai ke bagian-bagian yang paling tersembunyi dan masih dikuasai oleh kegelapan. 

Sempurnakanlah cahaya kemuliaan-Mu di dalam diri kami, sehingga kami sepenuhnya dikuasai oleh terang kemuliaan-Mu dan dengannya nama-Mu dipermuliakan. Amin.

Percayalah, ketika kita meminta sesuatu yang benar di mata Tuhan, dengan sungguh dan sepenuh hati, dalam "seketika" itu juga, kita sudah menerimanya. Dan bukan hanya kita yang menerimanya, tapi juga mereka yang terhubung dengan kita, bahkan mereka yang non fisik dan masih terjebak dalam kegelapan, semuanya akan terbantu dengan doa yang kita naikkan.

Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita sekalian.

*pengembangan lain dari doa Sinar:

Ya Yesus, Tuhan kami, 
Berikan sinar cahaya kemuliaan-Mu 
Dengan terang-Mu yang ajaib, singkirkanlah kabut kebingungan yang menutupi  pikiran kami, 
Bersihkan  memori bawah sadar kami dari segala mental blok, 
Terangi diri kami yang masih dalam kegelapan sampai ke bagian-bagian yang paling dalam dan tersembunyi. 
Bebaskan jiwa kami dengan sinar cahaya kemuliaan-Mu dari roh trauma, prasangka, kebencian, amarah, dendam, kepahitan, roh kecewa dan sakit hati, roh tidak dapat mengampuni, dan kegelapan lainnya yang masih memblok dan menyumbat jiwa kami. Gantikanlah dengan roh pengampunan, roh cinta kasih-Mu yang tidak bersyarat, roh damai sejahtera, roh sukacita. Sempurnakanlah cahaya kemuliaan-Mu di dalam diri kami, sehingga kami sepenuhnya dikuasai oleh terang kemuliaan-Mu dan dengannya nama-Mu dipermuliakan.*

Jumat, 23 Juni 2023

JANGAN MENUNGGU SEMPURNA

Kita manusia memiliki ketakutan dihina dan dihujat, disingkirkan, ditolak, diasingkan.
Ini membuat kita hidup dalam kepura-puraan dan kepalsuan, karena kita selalu mendambakan untuk diterima, dihargai dan dikasihi.

Salah satu penghambat dalam kemajuan spiritual kita adalah tidak berani melakukan apa yang menjadi panggilan jiwa kita, karena kita merasa belum sempurna dan takut dicela.

Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Jika kita terus menunggu sampai kita menjadi sempurna dulu, maka kita tak kunjung bergerak mewujudkan panggilan kita. Kita selalu diliputi keraguan dan tidak percaya diri. Kita menjadi minder dan menempatkan diri dalam kotak, di mana cahaya kita makin tidak nampak.

Tuhan menciptakan kita untuk menjadi terang dengan keberadaan diri kita.
Terang hanya bisa terlihat dalam gelap.
Cahaya kita baru nyata ketika kita melawan arus, bukan terbawa arus.
Masing-masing kita mempunyai frekuensi cahaya yang berbeda satu sama lain, agar kita bisa menampakkan diri dengan keunikan kita di tengah² cahaya lainnya yang berwarna-warni.

Saat kita diturunkan ke bumi, kita telah dibekali dengan talenta tertentu yang menjadikan ciri khas diri kita.
Dengan talenta itulah kita akan melaksanakan misi jiwa kita.
Tapi banyak orang tidak mengenali talentanya atau mengabaikannya, demi mencari dan mendapatkan pengakuan dunia atau harta duniawi, bukannya mewujudkan misi jiwanya.
Itu sebabnya hidup mereka menjadi gelisah dan tidak tenang, karena mereka tidak berada pada tempat yang seharusnya.
Jiwa mereka juga tidak berkembang karena mereka tidak menggunakan talenta yang diberikan, dan malahan mengejar apa yang bukan menjadi bagiannya.

Menjadi unik, bukan menjadi sempurna adalah panggilan hidup kita.
Kalau menunggu sempurna dulu baru berkarya, kita hanya akan jalan di tempat.
Kapanpun dan di manapun, orang yang mencela dan hanya bisa menjatuhkan mental saja akan selalu ada.
Mari kita menjawab tantangan mereka dengan terus maju, di tengah ketidaksempurnaan kita.
Kita ingin menjadi penulis, pengajar, penasihat tapi kita masih emosian, ya tetap lakukan saja apa yang bisa kita lakukan, menghasilkan karya, jangan terbebani dengan sifat kita yang emosian lalu tidak maju-maju.
Berkaryalah, dan Tuhan yang akan menyempurnakan.

JALAN SUNYI

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. (Lukas 5:16)

Salah satu tantangan yang harus kita hadapi sebagai anak-anak Allah adalah menghadapi arus dunia dengan segala yang ditawarkannya.

Beruntunglah kita sebagai anak-anak Allah telah diberi role model (contoh/teladan) bagaimana semestinya menjadi anak Allah itu.

Yesus sebagai Anak Allah yang sulung, telah mendahului di depan kita untuk memberikan contoh. Salah satunya adalah menempuh jalan sunyi.

Jalan sunyi berbicara tentang sebuah gaya hidup yang berkebalikan total dari gaya hidup dunia yang serba gemerlap dan hingar bingar. Manusia dunia menyukai popularitas dan senang menjadi pusat perhatian.

Dikisahkan pada Injil Lukas 5:15-16 

"Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa."

Menjadi populer bukanlah tujuan atau target Yesus walaupun Ia memiliki potensi untuk itu.

Yesus sangat sadar bahwa Iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8). Iblis bisa menggagalkan rencana Allah melalui diri kita jika kita lengah dan masuk ke dalam jebakannya.

Iblis pernah mencobai Yesus setidaknya dalam 3 hal. Matius 4:3-4 mencatatnya sebagai berikut:

Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." 

Ketika kita diangkat dan diadopsi sebagai Anak Allah, kita diberi otoritas dan kuasa untuk bisa melakukan hal-hal supranatural. Hari-hari ini, kita ditakjubkan dengan kisah orang-orang yang berhasil mempraktekkan Law of Attraction (LoA). Apa yang mereka inginkan, tinggal dibayangkan, diperkatakan (affirmasi) lalu mulai bertindak seolah-olah itu sudah terjadi. Banyak orang kemudian mencoba untuk menarik kekayaan, popularitas, power, untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan dunia melalui LoA ini.

Namun Yesus mencontohkan kepada kita, walaupun Ia adalah Anak Allah yang diberi kuasa dari Bapa-Nya untuk dapat melakukan mujizat apa saja, dan mampu melakukan apa saja, tidak menggunakan kuasa itu demi ketenaran, uang dan kekayaan. Yesus menegaskan prinsip hidup-Nya, bahwa Firman Allah, atau apa yang diperintahkan Bapa-Nya, adalah prioritas utama, lebih dari segala kuasa supranatural apapun.

Adalah suatu godaan yang dirancangkan Iblis (bapa dunia ini), untuk melemahkan kita dan memutuskan koneksi kita (anak-anak Allah) dengan sang Bapa, melalui cara-cara semacam ini. Yaitu agar kita menggunakan otoritas yang diberikan kepada kita, di luar yang disuruhkan oleh Bapa kita.

Kita harus sadar diri akan posisi kita sebagai anak, berarti masih ada otoritas yang lebih tinggi daripada kita, yaitu otoritas Bapa kita. Karena itu kita harus sangat berhati-hati dan waspada agar ego kita tidak terpancing dengan bermacam-macam godaan yang didatangkan kepada kita melalui apa dan siapa saja.

Cobaan atau godaan berikutnya yang disodorkan Iblis kepada Yesus :

Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."  

Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" 

Iblis mengingatkan bahwa salah satu privilege anak-anak Allah adalah mereka diberi malaikat-malaikat yang akan selalu menjagai dan melayani mereka. Anak-anak Allah dapat memerintahkan apa saja kepada para malaikat tersebut, yang pasti akan mereka laksanakan, karena para malaikat itu terikat pada sumpah tugas mereka.

Iblis mengajukan ide kepada Yesus untuk mengetest apakah it works. Misal dengan menjatuhkan diri dari tempat tinggi, apakah akan terbukti para malaikat itu benar-benar menjagai seperti yang dikatakan Allah.

Ini adalah ide yang benar-benar kurang ajar. Niatnya ingin melecehkan (tidak menghormati / memuliakan) Tuhan atau Bapa kita. Maka untuk ke sekian kalinya Yesus melawan ide atau hasutan itu dengan firman Tuhan.

Kita sebagai anak-anak Allah yang diangkat sebagai anak karena Yesus Kristus, perlu sadar diri akan batasan-batasan kita. Walaupun kita diberi otoritas untuk memerintah malaikat sekalipun, kita jangan terbuai dengan godaan itu. Ingatlah bahwa Yesus saja telah mengosongkan Diri-Nya dan menempatkan Diri-Nya lebih rendah daripada malaikat:

Ibrani 2:9 (TB)  Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. 

Filipi 2:6-7 (TB)  yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Perhatikan juga bahwa pada godaan kedua ini Iblis juga mengutip firman Tuhan dengan mengatakan "ada tertulis", tapi Yesus meresponinya dengan kesadaran bahwa Ia turun ke bumi bukan untuk tugas dilayani oleh para malaikat, melainkan untuk menebus dosa manusia. Di sinilah pentingnya kita menyadari apa tujuan dan misi kita hidup di dunia ini. Dengan demikian kita tidak mudah tergoda untuk mencobai Allah, Bapa kita.

Cobaan atau godaan ketiga yang dilancarkan Iblis kepada Yesus : 

Matius 4:8-11 (TB)  Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." 

Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" 

Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. 

Iblis ingin menawarkan pertukaran jiwa-jiwa manusia yang hendak ditebus Yesus dengan milik-Nya yang terbesar, yaitu kerajaan dunia ini. 

Iblis berpikir bahwa Yesus menginginkan kerajaan dunia, manusia dan segala isinya, yang semula adalah milik Allah tapi lalu jatuh ke tangan Iblis itu, untuk dikembalikan kepada Bapa-Nya.

Syaratnya sangat mudah.

Kerajaan itu akan seketika menjadi milik Yesus jika Yesus mau menyembah Iblis (mengakui Iblis sebagai Bapa).

Namun ide ini spontan ditolak oleh Yesus, karena Ia sadar sedang diadu domba untuk memberontak kepada Bapa-Nya.

Sebagai anak-anak Allah, kita juga harus selalu sadar untuk tidak tergiur pada gemerlapnya dunia. Kita harus fokus pada tujuan dan misi yang telah ditetapkan oleh Bapa ketika menurunkan kita ke dunia. Jangan sampai kita menyetujui untuk menukarkan posisi, otoritas dan karakter keAllah-an kita dengan karakter duniawi. Jika kita harus direndahkan dan dihina karena kita tidak mampu secara materi, janganlah kita berusaha menaikkan martabat atau harga diri kita melalui materi atau harta benda duniawi. Jangan karena kita ingin dipuji atau tidak dipandang sebelah mata, lalu kita menghalalkan segala cara untuk "membeli" pujian itu.

Yesus sudah memberi teladan kepada kita, bahwa Ia lebih memilih jalan sunyi. Ketika orang banyak mengelu-elukan dan mencari-Nya untuk disembuhkan, ketika popularitas sedang menjemputnya dan Ia menjadi trending, buah bibir masyarakat, Yesus menghindar dari orang banyak ini.

Jalan sunyi yang dilakukan Yesus adalah meletakkan identitas-Nya sebagai Tuhan dan menempuh jalan sebagai manusia biasa, bahkan direndahkan dan disalibkan agar misi penebusan-Nya berhasil dan Ia mempermuliakan Bapa-Nya.

Kembali kepada kita, apakah jalan yang kita pilih untuk mempermuliakan Bapa kita?


Senin, 10 April 2023

KETUHANAN YESUS

Renungan hari pertama ini bertepatan dengan peringatan Paskah 09 April 2023.

Paskah adalah penggenapan janji Tuhan bahwa Tuhan akan mengutus seorang Mesias, untuk menyelamatkan dunia ini dari cengkeraman dosa selama-lamanya.

Apakah dosa itu?

Dosa adalah keterpisahan manusia secara tubuh, jiwa dan roh dengan Allah. Manusia tidak lagi memiliki akses untuk mendekat dan menikmati hadirat Allah selama masih berada di bawah kuasa dosa.

Sejak kapan manusia berdosa?

Sejak manusia pertama memutuskan untuk lebih mendengarkan dan mematuhi "suara" yang lain selain daripada Allah. Dengan kata lain, manusia tidak percaya dan mempercayai Allah dan lebih mempercayai yang lain. Sejak saat itu konsekuensi keputusan tersebut diwariskan turun temurun kepada keturunannya. Manusia tidak dapat lagi mendekat kepada Allah dan tidak mampu mengenal kebenaran, dan tidak dapat mengakses damai sejahtera, sukacita, cinta kasih, pewahyuan dan pencerahan ilahi.

Dosa menjauhkan kita dari hadirat Allah. Karena itu, agar kita kembali dapat mempunyai hubungan intim dengan Bapa Sorgawi kita, dosa harus dipatahkan kuasanya oleh sebuah kuasa yang lebih besar dan lebih suci bahkan mahasuci, yang berlawanan dengan karakteristik dosa yang tidak suci. Itu berarti harus berasal dari Roh Allah sendiri.

Tapi untuk dapat menghapus kuasa dosa yang mengikat manusia, Roh Allah ini harus turun ke dunia manusia, mewujud dalam rupa manusia, menjadi sama dengan manusia, dan menggantikan posisi manusia yang berdosa itu (menebus), sehingga terjadi pertukaran kepemilikan secara rohani (di alam rohani). Manusia yang semula berada di bawah kuasa dosa dibebaskan. Dan konsekuensi dosa yang semula harus ditanggungnya, ditanggung oleh Allah yang menjelma menjadi manusia. Karena yang berdosa harus ditebus dengan yang suci. Sesama orang berdosa (pendosa) tidak dapat saling menyelamatkan.

Agar dapat mengalami penebusan, maka orang berdosa ini perlu datang kepada Tuhan dan memohon langsung untuk ditebus dosanya. Tanpa pernyataan langsung dari si pemohon, kuasa penebusan tidak dapat terjadi. Karena walaupun Tuhan mahakuasa, Ia adalah Tuhan yang memberi kehendak bebas kepada manusia sejak dari mulanya. Manusia tetap diberi kebebasan untuk memilih dan memutuskan mana yang ingin diikutinya. Menjadi milik Tuhan atau menjadi milik dunia ini.

Roh Allah yang telah turun menjadi manusia adalah Dia yang kita kenal sebagai Yesus Kristus (Yang Diurapi). Dia yang Mahasuci telah berkenan hidup di antara orang-orang berdosa, agar mereka disadarkan dari dosanya, dan berbalik kepada Tuhan. Namun sebagaimana sifat utama dari dosa yaitu : ketidakpercayaan kepada Allah, itu jugalah yang terwariskan kepada manusia secara turun temurun. Sehingga ketika Yesus datang di antara mereka dan menyatakan KeTuhanan di dalam diri-Nya, manusia-manusia yang tidak percaya tersebut menolak-Nya dan bahkan membunuh Dia dengan menyalibkan-Nya. Sejak dari awalnya, dosa telah membutakan hati manusia sehingga tidak mampu mengenal dan percaya kepada Tuhan.

Maka sepanjang masa pelayanan-Nya di bumi, berkali-kali Yesus berkata, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. Karena ketika seseorang mampu percaya kepada Allah dan kepada Yesus - yang adalah perwujudan dari Allah sendiri - itu berarti hatinya sudah berbalik kepada Tuhan. Ia sudah menang atas dosa, karena ia sudah mampu memilih yang benar. Kebenaran ada padanya. Dan manusia yang dibenarkan, diberi kuasa dan akses sebagai anak-anak Allah, sama seperti Yesus, sebagai yang sulung dari anak-anak Allah. Diberi privilege untuk menikmati hadirat Allah, damai sejahtera, sukacita dan cinta kasih ilahi, terpuaskan secara rohani dan memperoleh keselamatan kekal.

Permasalahan yang muncul adalah bahwa tidak semua manusia mampu percaya bahwa Yesus adalah Roh Allah sendiri yang turun sebagai manusia untuk menyelamatkan yang berdosa. Ketidakmampuan percaya itu karena pikirannya masih diikat oleh dosa. Ia hanya percaya pada apa yang terlihat secara fisik atau apa yang dirasanya masuk akal saja. Perlu anugerah khusus bagi orang-orang tersebut agar bisa percaya.

Pintu masuk menuju anugerah itu adalah melalui pemberitaan. Jadi sifat manusia yang sulit percaya karena tidak mampu "melihat" ini, dipatahkan melalui cara "mendengar" pemberitaan firman Tuhan. Ketika benih firman telah masuk ke dalam hatinya, maka kuasa Tuhan akan mulai bekerja di dalam hatinya untuk menyadarkan (menumbuhkan benih iman percaya) dalam diri orang tersebut.

Demikian juga hal Ketuhanan Yesus, akan sulit dimengerti dengan akal manusia, hanya mampu dimengerti oleh iman.

Jika kita memang merindukan kebenaran, datanglah kepada Tuhan dan nyatakan saja permohonan kita kepada-Nya agar kita diberi iman untuk bisa percaya kepada-Nya, walaupun kita belum mampu percaya. Melangkah saja dulu, bertindak selangkah di depan dengan menyatakan kerinduan kita untuk bisa mengenal Tuhan dan kebenaran, maka kerinduan kita akan dijawab-Nya. Ia akan memberikan apa yang kita minta. Kita akan dimampukan-Nya untuk percaya.

Dosa akan terus menghalang-halangi kita datang kepada Tuhan. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu. Singkirkanlah kekerasan hatimu, dan bertekadlah untuk kembali kepada Tuhan, maka Ia akan menjawab engkau.

Minggu, 26 Februari 2023

MASA SULIT, JANGANLAH CEPAT BERLALU

Pada umumnya manusia ketika diperhadapkan pada masa-masa yang sulit, akan berdoa agar segera dilepaskan dari himpitan kesulitan tersebut. Karena kesulitan itu sangat tidak enak, tidak nyaman, sakit, membuat stres bahkan sampai ada yang ingin segera mengakhiri hidupnya karena tidak tahan terhadap tekanan yang bertubi-tubi.

Satu hal yang sedang diajarkan kepada kita melalui masa sulit ini adalah : MENGUBAH CARA BERPIKIR KITA

Pernahkah kita mengamati, bahwa cara berpikir Tuhan (surgawi/ilahi) bertolak belakang 180 derajat dari cara pikir manusia (duniawi)? Jadi apa yang kita pandang sulit dan menyakitkan, di mata Tuhan justru indah dan menyenangkan.

Perjalanan padang gurun adalah masa-masa kesengsaraan bagi sebagian besar bangsa Israel yang terus-menerus membandingkan keadaan mereka dengan kehidupan mereka sebelumnya di Mesir. Mereka belum bisa melihat kebebasan dari predikat budak sebagai sebuah hadiah. Mereka belum bisa melihat perjalanan sehari-hari bersama TUHAN sebagai sebuah anugerah. Mata mereka masih ditutupi oleh hal-hal materi, pikiran mereka masih tertuju pada hal-hal duniawi.

Sementara bagi TUHAN, perjalanan bersama anak-anak-Nya adalah hal yang sangat membahagiakan, sama seperti ketika kita sebagai orangtua bisa selalu dekat dengan anak-anaknya dan melihat perkembangan mereka dari hari ke hari. Apalagi ketika orangtua masih bisa membantu atau dilibatkan dalam kesulitan yang tengah dihadapi anak-anaknya. Ada yang lebih berharga daripada kesulitan itu sendiri, yaitu kebersamaan mereka, ikatan emosi antara mereka di saat susah, yang akan terukir lebih mendalam pada memori mereka.

Jadi, mari belajar untuk tidak lagi melihat masa sulit sebagai sebuah kesusahan dan kesengsaraan yang harus dihadapi dengan keluh kesah. Ketika kita tahu bahwa setiap kesulitan adalah kesempatan bagi TUHAN untuk membersamai kita, dan kesempatan bagi kita untuk semakin intim dengan-Nya, maka kita akan merasa sayang jika momen ini harus buru-buru berlalu. Kita justru akan tersenyum senang karena kita tahu, apa yang tengah menunggu kita di balik semua kesulitan itu.

Apa perbedaan Yosua dan Kaleb dengan 10 orang pengintai lainnya ketika Musa menyuruh mereka memata-matai negeri yang dijanjikan TUHAN kepada mereka?

Bilangan 13:30-31 

Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"

Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."

Perbedaannya terletak pada cara berpikir mereka.

Kaleb melihat kesempatan, yang lain melihat kesulitan. 

Kaleb melihat ada kesempatan untuk bisa bersama-sama dengan TUHAN menduduki negeri itu. Fokusnya ada pada hadiah yang dijanjikan TUHAN, bahkan pada TUHAN itu sendiri. Kaleb percaya sepenuhnya pada perkataan dan janji TUHAN.

Sedangkan sepuluh orang lainnya melihat kesulitan lebih besar dari pada TUHAN mereka. Dan mereka fokus pada kemampuan atau kekuatan mereka sendiri.

Mari kita belajar dari teladan Kaleb. Mulai sekarang, setiap kali ada tantangan menghadang, maka lihatlah itu sebagai kesempatan untuk TUHAN menunjukkan kuasa-Nya. Nantikanlah setiap masalah, dan jalanilah dengan sukacita, jangan biarkan ia cepat berlalu, karena keintiman dengan TUHAN justru paling besar di saat-saat kita sedang ada dalam tekanan kesulitan.

TUHAN memberkati.


Selasa, 21 Februari 2023

GANTI RUGI

Kemarin ada kejadian, salah seorang anak kos mengadukan baju barunya yang terkena noda sehabis dilaundry. Pihak laundry juga tidak mau dipersalahkan, karena sebelum dicuci, baju itu sudah bernoda dan sudah ia laporkan melalui foto kepada pemiliknya. Apapun itu, masalahnya adalah baju baru tersebut sudah terlanjur bernoda.

Saya sebagai pengelola kos mau tak mau harus bersikap adil, tidak berpihak dan tidak menyalahkan keduanya. Mereka butuh solusi dan kebijaksanaan bagi masalah tersebut. Saya lalu minta baju itu dikirim ke rumah saya untuk coba saya bersihkan. Dan jika tidak berhasil, sayalah yang akan menanggung penggantiannya.

Pagi ini ketika ngobrolin hal ini kepada Bapa, ada beberapa pembelajaran yang saya dapatkan melalui masalah ini.

1. Belajar merasakan hati Bapa.

Seperti itulah hati Bapa kepada anak-anak-Nya. Mereka yang berbuat salah dan menciptakan noda dalam jiwa mereka dengan dosa-dosa mereka, tapi Tuhan berkenan menebus dosa-dosa tersebut dan menggantinya dengan baju yang baru. Melalui masalah ini, saya sedang diberi kesempatan untuk men-download sifat dan karakter Bapa yang penuh kasih, pemurah, tidak takut rugi, berani mengganti rugi untuk kesalahan yang tidak Dia lakukan, demi pembelajaran dan pematangan karakter manusia.

2. Belajar melepaskan karakter "takut rugi".

Bapa sedang ingin mengubahkan karakter saya yang tidak sesuai/tidak selaras/ tidak sefrekuensi dengan Diri-Nya. Berkorban atau pengorbanan adalah salah satu sifat dan value Bapa. Bahkan Ia sendiri telah memberikan Diri-Nya, nyawa-Nya melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib. Di masa Perjanjian Lama, pengorbanan adalah melalui persembahan korban keselamatan. Tapi sejak zaman Yesus, pengorbanan yang utama adalah melalui KETAATAN. Bukan fisik lagi, tapi ego kita. Sifat dasar manusia itu serakah. Takut kekurangan, takut tidak kebagian, takut kehilangan, takut melepaskan, takut rugi. Tak terkecuali saya. Itu karena saya tidak kunjung memiliki rasa percaya bahwa Bapa tidak akan membiarkan saya kekurangan. Roh Tuhan di dalam saya tak kunjung membesar karena tidak diberi kesempatan bertumbuh melalui jalan "melepaskan". Itu sebabnya sejak memasuki bulan Februari 2023, saya terus diberi ujian bertubi-tubi terkait soal melepaskan ini, supaya karakter Bapa semakin menjelma di dalam diri saya.

3. Mulai belajar mempraktikkan kuasa dalam ucapan syukur.

Setiap masalah harus disambut dengan rasa syukur, karena itu bentuk kepedulian Bapa kepada kita, untuk menganugerahkan satu lagi karakter-Nya kepada kita. Masalah adalah kesempatan untuk MEMPERKUAT MANUSIA ROH kita dan untuk memperkuat bonding kita dengan Bapa Surgawi kita. Jika dulu saya selalu mengeluh dan merasa berbeban berat setiap kali menghadapi masalah, sekarang saya bersukacita karena tahu bahwa saya sedang dilatih untuk melibatkan Tuhan, bermitra dengan Bapa. Ini adalah kesempatan yang indah sekali. Perspektif saya tentang masalah diubahkan. Saya ingin mengalami pertolongan Bapa yang unik dan menarik dalam mengatasi permasalahan dalam hidup ini. Dan akses menuju ke situ adalah dengan mengucap syukur. Saya ingin mengalaminya!

Setiap hari Tuhan menghadiahi aku dengan masalah. Ia sedang menghadiahkan Diri-Nya sendiri, karena di dalam masalah itu Dia ada. Maka mengucap syukurlah.

Terima kasih Bapa untuk pembelajarannya. Semakin sadar diriku, bahwa SETIAP MASALAH YANG DIDATANGKAN ADALAH CARA TUHAN UNTUK MEMBERIKAN PELAJARAN BARU PADAKU, DAN MEMBUATKU MAKIN DEWASA DI DALAM TUHAN.

Mungkin aku harus kehilangan materi, tapi Tuhan menggantinya dengan perubahan karakter dan keintiman dengan Tuhan sendiri. Itu harta yang jauh lebih berharga dari segalanya.

MAKIN BANYAK YANG HARUS KULEPAS, MAKIN BANYAK ROH BAPA YANG AKU TERIMA, DAN MAKIN DEKAT BAPA KEPADAKU.

MEMBERIKAN PERHATIAN

Pagi ini dibangunkan Tuhan pada jam yang sama seperti kemarin (pk. 03.42). Jadi ingat tahun-tahun sebelumnya saat lagi hangat-hangatnya hubunganku dengan Tuhan, juga selalu bangun jam segini. Suasananya sangat ideal untuk merenung. Itu sebabnya raja Daud menuliskan di salah satu mazmurnya : 

Mazmur 5:3 TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu. 

Seperti seseorang sedang menunggu kekasihnya datang, ada rindu, cinta yang menggebu, hati yang penuh harapan.

Namun yang diajarkan padaku pagi ini adalah bahwa KASIH adalah memberikan perhatian.

Bermula dari pagi ini ketika aku mengucap terima kasih bahwa otot bahu dan punggungku yang sakit sudah semakin berkurang sakitnya. Tinggal yang punggung nih, masih sedikit lagi. Susah memijat punggung sendiri, kataku pada diri sendiri. Lalu Tuhan menjawab, itu sebabnya mengapa manusia diciptakan tidak sendirian dan ia membutuhkan teman, karena ada hal-hal yang tak dapat ia kerjakan sendiri. Demikian juga manusia perlu Tuhan, untuk mengisi kebutuhan rohaniahnya. Dari kedua hal itulah manusia belajar tentang KASIH.

Kasih adalah bagaimana MEMBERIKAN PERHATIAN.

Sebagaimana tugas manusia adalah mengelola,  pertama-tama ia harus mengelola dirinya sendiri, tubuh, jiwa dan rohnya. Lalu mengelola apa yang menjadi tugas dan pekerjaannya. Juga mengelola hubungannya dengan sesamanya dan sesama makhluk. Prinsip dari mengelola adalah memberikan perhatian, di situlah kasih hadir dan mengalir.

Dalam pelajaran meditasi kesehatan, kita diminta untuk mengarahkan perhatian kepada bagian yang sakit secara intens. Lalu bagian yang sakit itu sembuh. Artinya ketika kita FOKUS dan memberikan perhatian penuh dan intens, di situ energi kasih mengalir.

Dalam hal rohaniah, Tuhan sering mengajar manusia untuk memberikan perhatian kepada-Nya. 

- Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. (1 Tawarikh 22:19)

- Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku (Amsal 4:20) 

- Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan (Amsal 5:1)

- Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan. (Amsal 23:12)

Di dalam PERHATIAN (FOKUS) selain ada energi Kasih yang besar, juga ada KUASA.

Seorang karakteka sanggup menghancurkan tumpukan batu bata dengan sekali pukul, ketika ia fokus pada satu titik dan mengarahkan seluruh kekuatannya pada titik itu.

Sinar matahari yang difokuskan pada suryakanta, dapat menimbulkan api.

Kemana fokusmu mengarah ketika bangun pagi? Kepada firman Tuhan, atau kepada masalah? Itu adalah KEPUTUSAN yang harus kita ambil setiap hari dan setiap saat.

Tugasku adalah MEMBESARKAN ROH (ENERGI) TUHAN di dalamku, memberinya makan dengan puji-pujian dan ucapan syukur. Jujur aku memang gentar menghadapi masalah-masalah yang muncul dari bisnis kos-ku. Tetapi pagi ini Tuhan berkata: Hadapilah bersama-sama dengan-Ku. Jangan memberi makan masalahmu sehingga ia menjadi makin besar. Arahkanlah hatimu (perhatianmu) kepada-Ku, agar kekuatanmu lebih besar daripada masalahmu. Selalu libatkan Aku dalam segala hal, maka kamu tidak akan gentar menghadapi apapun, karena Aku lebih besar daripada masalahmu dan daripada apapun.

Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. (1Yohanes 4:4)









Senin, 20 Februari 2023

KETAATAN (2)

Berbicara soal ketaatan, saya sendiri adalah orang yang sangat sulit untuk taat. Karena saya sulit respek pada orang lain, bahkan terutama pada mereka yang memiliki otoritas atas saya. Saya memiliki trust issue pada mereka yang no action talk only. Karakter saya keras dan tidak mudah menurut. Selalu punya kecenderungan melawan dan memberontak. Hal ini juga mempengaruhi hubungan saya dengan Tuhan. Akibatnya saya jadi banyak menghabiskan waktu untuk berputar-putar di padang gurun seperti bangsa Israel selama berpuluh tahun.

Belakangan baru saya menemukan bahwa akarnya adalah kepahitan pada orangtua yang sering meremehkan kemampuan saya. Saya merasa tidak dipercaya dan selalu direndahkan. Hal ini membuat saya selalu ingin melawan dan membuktikan kemampuan diri. 

Setelah mengenal Tuhan secara pribadi, inilah pertarungan terbesar yang harus saya hadapi setiap hari. Ego saya selalu menang, sampai-sampai Tuhan harus menghajar saya dengan berbagai pengalaman yang tidak enak. Tiga puluh lima tahun saya berkelana dengan sepak terjang yang menyedihkan dan tidak memuliakan nama Tuhan. Sampai akhirnya buahnya pun matang, dan saya pun menyerah. 

Saya pun memasuki pengalaman dipisahkan dan disendirikan selama 40 hari. Bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali dalam setahun. Bahkan dengan puasa juga. Puasa makan, puasa bertemu dan berkomunikasi dengan orang, puasa medsosan. Kalau tidak salah ini adalah tahun kelima sejak saya mulai sering disendirikan. Kenapa sampai butuh tahun kelima? Karena setiap kali selesai 40 hari yang pertama, saya masih kembali lagi kepada gaya hidup yang lama, teman-teman yang lama, yang membuat saya terus berputar-putar di situ-situ saja.

Sejak akhir tahun 2022 (tepatnya pertengahan Oktober), saya merasa sudah tidak bisa lagi berkompromi dengan gaya hidup "dunia".  Saya benar-benar memutuskan komunikasi dengan dunia, dan memutuskan untuk hanya mau mendengar satu suara saja yang menuntun di dalam hati saya, yaitu suara Roh Kudus, suara Bapa sendiri.

Rupanya keputusan ini pun belum sepenuhnya sempurna. Baru ketika mulai 1 Januari 2023 saya memutuskan untuk membaca Alkitab secara rutin dengan menggunakan jadwal harian, saya mulai diubahkan dari dalam.

Jadi inilah langkah iman saya :

1. Memutuskan suara Tuhan mana yang mau saya ikuti (karena sebelumnya saya banyak berkelana mempelajari berbagai macam ajaran agama dan aliran kepercayaan)

2. Setelah memutuskan untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus, maka langkah ketaatan saya adalah bersedia membaca firman tertulisnya juga yaitu Alkitab, karena berasal dari sumber yang sama yaitu Bapa dan Kristus sendiri.

3. Mau meluangkan waktu sedikitnya 4 jam pertama setiap hari untuk merenungkan firman Tuhan dan berbincang-bincang dengan-Nya. Yaitu saat jalan pagi, saat merenung, saat menulis renungan, mendengarkan kotbah, membaca Alkitab.

4. Langsung melakukan yang diperintahkan Tuhan tanpa banyak dalih dan alasan. Misal, diingatkan untuk baca Alkitab, harus langsung dilakukan. 

5. Melakukan dengan konsisten. Hari ini sudah hari ke-50 saya mulai membaca Alkitab secara teratur. Dan sudah terasa perubahannya. Roh saya semakin menguat dan perkasa. Tidak ada lagi keraguan dan kekuatiran sebagaimana yang sering saya alami sebelumnya. Merasa mantap di jiwa karena Tuhan begitu dekat dan mau berkomunikasi dengan saya setiap saat. Belajar konsisten ini dimulai ketika saya memaksakan diri duduk diam bermeditasi rutin setiap hari. Tubuh mulai terkondisi. Lalu saya diberi pelajaran melalui sakit mata saya, di mana saya harus rutin meneteskan obat mata 4-6x sehari pada jam-jam tertentu. Ini membangun kebiasaan "ingat" pada jam-jam tertentu dan tidak larut pada kesibukan yang mengganggu hubungan dengan Tuhan.

Demikianlah harga yang harus saya bayar untuk mengikut Kristus. Dan saya pun memperoleh kedamaian, sukacita, kemantapan, rasa percaya, yang kian hari kian menguat dalam diri saya. Itulah harta sejati yang tidak dapat dibandingkan dengan harta dunia ini.




KETAATAN (1)

Pelajaran ketiga yang diberikan Tuhan pagi ini adalah soal KETAATAN.

Melalui peristiwa seorang teman yang selama ini intens bertukar pikiran tentang Tuhan, dan  sebenarnya mempunyai dorongan yang amat kuat untuk mengikut Yesus, tapi ketika hendak kami doakan, dia terus berdalih dan menunda-nunda untuk mengambil keputusan. Dia berkata bahwa dirinya telah berdoa sendiri meminta Tuhan Yesus menjadi pembimbingnya, namun pada kenyataannya, tidak terjadi suatu perubahan apapun dalam dirinya. Hidupnya tetap dikuasai dan dikendalikan oleh rupa-rupa godaan dunia. Naik turun secara emosi, dan berupaya mencari pertolongan kesana kemari ketika merasa jiwanya terjepit oleh berbagai tekanan. Ia hanya senang ditolong dan diperhatikan, tapi tidak mau mencari Sumber pertolongan itu sendiri. 

Apa yang terjadi pada dirinya adalah, ia hanya percaya di bibir saja, tapi tidak sepenuh hati dan pikirannya. Ketika dia ditantang untuk melangkah lebih dari sekadar omongan, yaitu mau melakukan tindakan iman dengan caea bersedia saya doakan, ia tidak berani. Termasuk masih ragu-ragu jika harus menanggung konsekuensi atas pilihannya.  Karena mengikut Kristus berarti harus mau meninggalkan dan menanggalkan gaya hidup manusia lamanya. Dan itu tidak enak bagi mereka yang masih dikuasai oleh kedagingan dan kehidupan duniawi. Harus mau menerima konsekuensi ditolak oleh dunia, oleh keluarganya, oleh lingkungan pergaulannya, dan sebaliknya memilih fokus hanya pada suara Kristus saja.

Menjadi pengikut Kristus memang tidak mudah. Ada harga yang harus dibayar. Ada salib yang harus dipikul, tanda menjadi pengikut-Nya, yaitu pola pikir yang berbeda dengan pola pikir dunia, gaya hidup yang berlawanan dengan dunia, dsb. Bukan hanya sekadar di bibir mengucapkan I love You Jesus... Thank You Jesus, sedangkan di tingkat tindakan tidak ada pembuktian tanda ketaatan.

Ketaatan adalah tetap melakukan perintah-Nya walaupun daging kita tidak menyukainya. Walaupun kita takut. Ketaatan adalah bukti dari sikap percaya kita kepada-Nya. Bagaimana kita bisa berkata bahwa kita kepada Yesus, tapi kita tidak mau taat pada perintah-Nya?

Ketika Tuhan meminta kesediaan kita untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya kita takut sekali melakukannya, di situlah iman kita sedang diuji. Apakah kita lebih percaya kepada-Nya atau pada ketakutan kita? Ketaatan kita adalah jawabnya. 

Jadi, percaya itu harus dibuktikan dengan tindakan, melalui ketaatan kita.

Contoh, anak kita sedang berada di seberang jalan, dia mau menyeberang tapi takut, lalu kita sebagai ibunya bilang, "Gak apa-apa..., sini nyeberang aja..., ibu kan ada di sini."

Apa yang harus dilakukan oleh si anak?

Kalau dia percaya pada ibunya, dia akan langsung bertindak, melangkahkan kakinya.

Kalau dia tidak percaya, ya dia hanya akan berseru-seru saja minta tolong, tapi tidak melangkah-melangkah. No action, talk only alias NATO.

Ketaatan baru muncul jika ada sikap respek dan percaya. Sikap menghargai. 

Dan sikap menghargai timbul dari pengalaman kita ditolong dari hal yang sangat sulit dalam kehidupan kita.

Bersikap ragu-ragu itu melelahkan. Baik bagi diri sendiri, maupun orang yang kau mintai saran dan nasihat. Jadi jangan meminta nasihat jika kamu sendiri belum yakin bisa melakukannya, itu akan menyusahkan orang lain yang berniat menolongmu.

MENGELOLA PIKIRAN

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)

Pagi ini ketika jalan pagi, saya diingatkan bagaimana TUHAN seringkali menyatakan kegusarannya kepada bangsa Israel ketika mereka "berzinah" dengan ilah-ilah lain. Larangan "berzinah" sebenarnya dimulai dari hati dan pikiran. Sama seperti larangan Allah kepada Adam dan Hawa untuk tidak memakan buah pengetahuan baik dan jahat. Jangan mempunyai 2 perintah / komando dalam pikiran dan hatimu. Misalnya, hati yang tidak puas, pikiran yang ingin memberontak dan mencobai Tuhan.

Tuhan berkata pada saya, singkirkanlah berhala-berhala itu. Yang dimaksud adalah semua ide atau rasa yang bukan berasal dari Allah, hendaknya disingkirkan dari hati dan pikiran kita. Itulah berhala di tingkat mental dan rohaniah. Tuhan menginginkan hanya yang berasal dari Dia saja, yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, yang disebut kebajikan dan patut dipuji, yang kita pikirkan dan lakukan. Tuhan menghendaki yang murni, bukan yang campuran.


MENJAGA HADIRAT TUHAN

Pagi-pagi benar (pk 03.45 WIB), Tuhan membangunkan saya, dan menjawab pertanyaan saya, yang bahkan belum saya ucapkan secara gamblang, melainkan baru saya batinkan saja. Beliau tetap berkenan menjawabnya.

Pertanyaan saya adalah: bagaimana menjaga agar hadirat Tuhan (Bapa) bisa saya rasakan setiap saat? (tidak putus nyambung seperti sebelum-sebelumnya?)

Jawab-Nya:

Jangan datang pada manusia, atau meminta pertolongan pada yang terlihat, karena kamu tidak akan terpuaskan dengan jawaban mereka. Karena Allah itu Roh, datanglah kepada-Nya melalui roh-mu.

Pelajaranmu saat ini adalah untuk mengenal Bapa lebih halus lagi, yaitu di tingkat roh. Mengenali-Nya dengan rasa/getaran yang tak terlihat. Tidak selalu harus melalui penjelasan/ nalar. Hadirat-Nya bisa dirasakan dalam rasa damai yang melampaui segala akal.

Lalu saya diingatkan ayat-ayat ini:

Filipi 4:4-9 

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! 

Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 

Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Luar biasa sekali, jawaban yang cespleng, langsung menembus ke dalam roh saya.

Jadi agar hadirat Bapa senantiasa tidak terputus dari hati kita, pertama-tama kita harus menjaganya secara konsisten. Kata bersukacitalah senantiasa, menunjukkan konsistensi walau apapun yang terjadi, sama seperti rasul Paulus saat menuliskan nasihat ini, beliau tetap bersukacita walau sedang dipenjara. Bersukacita dalam Tuhan artinya, sukacita itu berasal dari dalam, sukacita ilahi, yang dianugerahkan oleh Tuhan, bukan sukacita duniawi yang bisa hilang timbul. Bukan sukacita di tingkat emosi/perasaan. Sukacita ilahi itu sudah dianugerahkan oleh Tuhan untuk membuat kita kuat menghadapi badai masalah apapun juga. Sudah dianugerahkan artinya, kita tinggal mengaksesnya saja, tidak perlu mencari-carinya lagi.  Disadari bahwa itu sudah ada dan tersedia, diakses melalui rasa di batin kita.

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga.

Ayat ini menjawab apa yang saya kuatirkan semalam, tentang besok apa yang harus saya lakukan Tuhan, agar hadirat-Mu jangan pergi dariku? Karena saya mulai kehilangan kesibukan, tak tahu apa yang harus saya kerjakan sehari-harinya. Saya betul-betul hanya menunggu instruksi Bapa step by step, day by day seperti bangsa Israel di padang gurun. Tak ada rencana yang bisa saya buat, karena saya tidak punya pekerjaan tetap lagi. Yang saya kuatirkan adalah jika saya diserang rasa bosan seperti sebelum-sebelumnya, lalu kembali jatuh dalam dosa, menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak berfaedah.

Tapi Tuhan bicara melalui ayat tersebut dan ayat berikutnya bahwa yang perlu saya lakukan adalah terus menerus mengucap syukur, itu adalah cara menjaga bonding dengan Bapa. Mengucap syukur (berterimakasih) adalah tanda bahwa kita SUDAH MENERIMANYA.

Apa yang terjadi ketika kita mengucap syukur?Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Ini adalah penjagaan dan janji Tuhan sendiri kepada kita, yaitu hadirat-Nya sendiri.

semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipujipikirkanlah semuanya itu. 

Pikirkanlah semua yang baik, mulia, suci, dst... adalah cara memenangkan pikiran agar selalu fokus dan selaras dengan frekuens Tuhan. Jangan goyah ketika melihat tak ada yang dikerjakan secara fisik. Pekerjaanmu saat ini adalah di tingkat roh, bukan fisik lagi. Dimensi yang lebih halus, yaitu pikiran dan rohmu adalah prioritas hidupmu sekarang. Kasih makan rohmu lebih banyak lagi dengan firman. Jangan hanya 1x sehari. Naikkan dosis. Hiduplah dalam hadirat Tuhan 24 jam sehari. Renungkan firman yang diberikan Tuhan secara terus menerus dan mendalam. Dengan demikian otomatis hadirat Tuhan akan selalu ada padamu ketika kamu senantiasa memikirkan Dia.

Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu.

Langkah terakhir adalah melakukan. Rasul Paulus katakan agar kita belajar dari pengalaman hidupnya. Bukan hanya berhenti di tingkat pikiran saja, tapi tubuh fisik melakukan apa yang sudah dimengerti di tingkat pikiran dan roh. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. Bapa akan menyertai kita saat kita melakukannya.

Minggu, 19 Februari 2023

MENEMUKAN RASA AMAN

Satu hal telah kuminta kepada Tuhan... diam di rumah Tuhan seumur hidupku

Rumah Tuhan (Bait Allah = Bait suci) adalah diri kita sendiri. Tubuh = pelataran; Jiwa = Ruang Kudus ; Roh = Ruang Maha Kudus.

Di dalam hadirat Tuhan ada rasa aman.

Tinggal bersama-sama dengan orang² yang kita kasihi maka rumah bukan lagi house tapi home.

Ada kasih dan ketentraman di dalamnya.

Cara mendapatkan rasa aman adalah ketika kita FOKUS.

Ketika kita sedang fokus mengerjakan sesuatu yang kita sukai, maka pikiran kita tidak bercabang kemana-mana. Emosi kita tidak bergejolak naik turun. Kita bahkan tidak peduli pada apa yang terjadi di sekitar kita. Kita tidak diserbu oleh ketakutan dan kekuatiran.

Takut dan kuatir akan masuk ketika kita memberikan tempat dan kesempatan. Tetapi ketika kita sedang fokus, yang ada di pikiran dan hati kita hanya satu. 

Sabtu, 18 Februari 2023

BEBAS DARI DOSA

Banyak orang telah menghabiskan waktunya untuk membuat diri mereka berharga, diterima dan diakui oleh sekitarnya dengan cara berbuat baik atau berusaha menjadi suci.  Mereka sibuk mengejar target menjadi "orang baik" dan fokus untuk terus membersihkan diri atau memperbaiki diri dengan berbagai cara. Mereka tidak paham bahwa upaya tersebut hanya akan sia-sia belaka. Tak seorangpun dapat menyucikan diri atau menghapus dosa dengan usahanya sendiri.  Terlebih lagi jika persepsinya tentang dosa belum diubahkan.

Dosa adalah "status", bukan perbuatan. Perbuatan dosa adalah buahnya, atau konsekuensi dari status kita sebagai orang berdosa. Jadi walau kita telah memperbaiki perbuatan kita, namun jika sumbernya, yaitu status kita sebagai orang berdosa belum kita putuskan, maka kita akan tetap menjadi budak dosa.

Sebagai budak dosa, tubuh dan jiwa kita (yaitu pikiran, emosi dan kehendak kita), masih dikuasai dan dikendalikan oleh kuasa dosa. Kadang kita tak mengerti, kita ingin melakukan yang baik, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Sulit sekali rasanya membebaskan diri dari ikatan dosa tersebut. 

Lalu bagaimana? Adakah jalan keluarnya agar kita terbebas sepenuhnya dari dosa?

Ada, yaitu dengan "berpindah status".

Saat kita terlahir ke dunia, kita adalah milik dunia, kita menjadi anak-anak dunia, warga dunia, berada di bawah otoritas sistem pemerintahan dunia. Dan karena dunia ada di bawah kuasa DOSA, maka tubuh dan jiwa kita otomatis telah menjadi budak dosa sejak kita dilahirkan. Kita bahkan tidak tahu apakah itu dosa atau bukan, karena mata rohani kita tertutup oleh selubung dosa. Kita tidak tahu bahwa pikiran kita yang egois, ambisius, transaksional, dan hati yang selalu penuh kecemasan, mudah baper dan kepahitan adalah buah dari dosa.

Sampai pada satu titik tertentu, ketika buah dari dosa ini telah menjadi matang, jiwa kita tak dapat lagi menahan beban yang kian lama kian menghimpit. Di sinilah kita mulai merasa ada yang salah dengan hidup kita, dan kita mulai mencari-cari pertolongan. 

Pertolongan yang kita butuhkan baru akan datang tatkala kita sudah menyerah. Selama kita masih merasa diri mampu, kita masih akan terus memaksa diri untuk menyelamatkan diri sendiri. Kita sulit melihat mukjizat, keajaiban, dan pertolongan Tuhan yang berada di luar nalar kita. Namun begitu kita menyerah, kita akan mengalami tiba-tiba ada jalan dibukakan, atau tiba-tiba kita dipertemukan dengan seseorang, atau kita melihat sebuah tayangan yang menginspirasi, mendengar perkataan seseorang, lagu yang menyentuh, tulisan yang kita baca, yang membukakan kesadaran kita akan Tuhan. 

Ketika kita mengalami keterjagaan atau kesadaran akan Tuhan, kita akan mulai mengenal dosa. Dan mulai tumbuh keinginan untuk bebas dari dosa.

Di sinilah kita diperhadapkan pada pilihan, mau tetap menjadi warga dunia atau warga kerajaan sorga (ilahiah, rohani).

Ketika kita memilih yang kedua, konsekuensinya adalah kita harus menanggalkan identitas, kepemilikan, status kita sebagai warga dunia, dan melepaskan semua kebiasaan dan aturan main yang berlaku di dunia. Lalu kita mengenakan status yang baru sebagai anak-anak Tuhan, warga Kerajaan Sorga, yang menyandang status bebas dosa, tapi harus mengikuti sistem/aturan main yang berlaku, seperti menyalibkan kedagingan dari hari ke hari. 

Hanya dengan memutuskan untuk berpindah status, kita baru bisa berkuasa atas dosa, dan tidak lagi berada di bawah kuasa dosa. Konsekuensinya, kita akan ditolak oleh orang-orang dunia, diintimidasi, dianiaya, diasingkan, disingkirkan, dsb, karena kita tidak lagi menjadi bagian dari mereka, dan kita memiliki budaya yang berbeda.

Namun kita tidak perlu kecil hati. Kita sudah lebih dari pemenang ketika kita berhasil memutuskan ikatan kuasa dosa, menjadi anak-anak kebenaran, dan memiliki jaminan hidup bersama dengan Tuhan, Bapa dan Sumber Hidup kita yang abadi.


IMAN & KEBAHAGIAAN

Pagi ini saat hendak ke luar rumah untuk berolahraga jalan pagi, saya melihat ada seekor kucing sedang duduk di depan pagar rumah saya. Lalu saya mendecak-decakkan lidah untuk memanggil dia. Eh, kucing itu merespons. Dia menerobos pagar rumah saya untuk mendekat dan menjumpai saya.

Kucing itu terus mengikuti saya saat saya sudah berjalan menjauhi rumah. Bahkan mencoba menjalin kedekatan dengan saya dengan cara menggosok-gosokkan badannya ke kaki saya. Saya bukanlah tuannya, bukan pemiliknya, tapi kucing itu bertindak seolah-olah sudah lama mengenali saya.

Di gang-gang lain yang saya lalui selama jalan pagi, ada beberapa kucing yang serupa dengan yang pertama tadi. Bahkan ketika saya masih di kejauhan dan memberikan kode bahwa saya sedang mendekat, kucing-kucing itu langsung melompat dari tempatnya semula, dan mendekati saya. Padahal saya tak pernah memberi mereka makan. Paling banter mengelus-ngelusnya.

Apa yang terjadi antara saya dan kucing-kucing itu tak dapat dijelaskan dengan cara yang rasional. Tapi dugaan saya, mereka mengenali seseorang bukan dari apa yang terlihat secara fisik, melainkan melalui getaran (vibrasi) yang dipancarkan oleh orang tersebut.

Bicara tentang getaran (vibrasi) adalah bicara tentang apa yang tak terlihat secara fisik. Tentang alam rohani, yang hanya bisa dikenali oleh indera rohani.

Iman adalah salah satu indera rohani.

 "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1)

Dengan mata iman kita melihat hal-hal yang tak terlihat oleh mata jasmaniah kita. 

Dengan mata iman kita mengenali getaran Bapa kita, kita mau mendekat dan percaya kepada-Nya, walaupun Ia tak memberikan apa-apa kepada kita, sama seperti sikap si kucing itu kepada saya.

Kucing itu mendekat karena merasakan vibrasi yang memberinya rasa aman dan nyaman. Tanpa embel-embel makanan, dia tetap ingin mendekat pada kita, karena si kucing bukan hanya butuh makanan jasmaniah, tapi juga makanan rohani berupa cinta kasih dan perhatian.

Carilah TUHAN bukan hanya karena kita mengharapkan materi, atau pertolongan-Nya, tapi karena kita BUTUH energi atau makanan rohani bagi roh kita, yaitu TUHAN itu sendiri.

Dengan makanan rohani itulah baru roh kita menjadi kuat dan mampu bertumbuh dewasa. Roh yang kuat membuat iman atau rasa yakin dan percaya kita kepada TUHAN yang tak terlihat bertambah kuat. Dan dengan demikian kita menjadi orang-orang yang "berbahagia" sebagaimana yang Yesus katakan:

Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yohanes 20:29)


Jumat, 17 Februari 2023

INTIMACY IN THE DARKNESS

Setiap pagi saya berolahraga jalan kaki sekitar pukul 05.00. Di luar masih gelap dan sunyi. Belum ada seorangpun yang berpapasan. Hanya berteman lampu-lampu jalanan.

Walau berjalan sendirian dalam kegelapan, tapi saya sangat menikmati momen ini. Kadang ketika mendongak ke langit, masih ada bulan dan bintang-bintang yang berkedipan di atas sana. Dan langit terlihat sangat agung dan berkuasa. Hening tapi berwibawa. 

Saya lalu teringat pada satu ayat yang menceritakan tentang kebiasaan Yesus di pagi hari, bunyinya demikian:

"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." (Markus 1: 35)

Banyak orang takut pada kegelapan, sendirian dan kesunyian. Tapi Yesus justru mencari ketiganya untuk berjumpa dengan Bapa-Nya.

Banyak orang merasa insecure dalam kegelapan, tapi Yesus justru merasa sebaliknya. Ia menemukan kekuatan dan dukungan terbesar dari Bapa-Nya di saat sedang dalam kegelapan.

Banyak dari kita lupa, tempat yang paling aman, damai dan penuh sukacita yang pernah kita alami adalah ketika kita masih berada dalam rahim ibunda. Di sana, walau kita sendirian dalam gelap dan tidak bisa melihat siapa-siapa, namun kita merasa selalu aman dan terjamin, ada ibu yang membawa kita kemana-mana. Sementara ketika kita sudah keluar dari sana, berjumpa dengan banyak orang, berada dalam terang, kenapa justru kita kehilangan rasa aman dan malah takut menghadapi kegelapan?

Jadi ini bukanlah tentang keadaan, tapi tentang HUBUNGAN.

Apapun keadaan yang sedang menimpa kita, ketika hubungan kita dengan Sang Sumber kita baik-baik saja, bahkan penuh keintiman, maka kita akan selalu merasa aman. Walaupun kita tak dapat melihat sang Bapa, tapi kita tahu dan percaya bahwa Ia ada dan tak pernah meninggalkan kita. Sepasti langit megah yang menyelimuti kita dengan kegelapan, demikianlah Bapa selalu melingkupi kita dengan penjagaan-Nya. Temukanlah keintiman bersamanya dalam jam-jam pertama dari waktu kita setiap harinya. Dan pastikan rasa aman itu akan selalu mengikutimu seumur hidupmu.


Rabu, 08 Februari 2023

MANUSIA BARU

Sebelum roh-mu terlahir baru, tubuhmu dipimpin oleh jiwamu. Jiwamu tidak mengenal Tuhan atau hal-hal yang rohaniah. Ia bekerja mencontoh atau mengikuti apa yang dilihatnya dari sekitarnya, yakni hal-hal yang duniawi. Standar hidup, cara hidup, gaya hidup, tujuan hidup, semuanya didasarkan pada nilai-nilai yang dianut oleh manusia dunia pada umumnya.

Setelah memasuki babak kelahiran baru, bayi roh sudah terlahir. Ia yang akan menjadi pemimpin bagi tubuh dan jiwamu ke depannya.

Munculnya "raja baru" ini tentulah tidak membuat sang Jiwa senang. Ini seperti halnya raja Herodes yang merasa terancam dengan kelahiran bayi Yesus, dan berikhtiar membunuhnya sebelum bayi tersebut bertumbuh besar dan merebut takhta kekuasaannya.

Tetapi sekali terlahir, maka sang Roh sudah terhubung dengan suplay makanan rohani yang berasal dari Bapa Semesta. Tak seorangpun dapat menghalanginya. Sejak saat itu, Roh akan terus membesar dan menguasai Tubuh dan Jiwa agar dapat melakukan apa yang menjadi tujuan Bapa Semesta baginya di dunia ini.

Pilihan bagi Jiwa-mu adalah segera tunduk dan menyerah kepada Sang Raja baru yaitu Sang Roh, atau terus bersitegang dan melawannya. Konsekuensinya adalah, Jiwa hanya tahu yang terbatas saja, tapi Roh itu tak terbatas, karena Roh adalah wakil Bapa Semesta. Bapa melihat secara "helicopter view", sedangkan Jiwa tak memiliki kemampuan itu. Jiwa bakalan akan berjalan menabrak-nabrak karena tak tahu arah tujuan, sedangkan Roh bermaksud menginsyafkan atau menyadarkanmu pada tujuan hidupmu yang sesungguhnya.

Pertarungan antara Jiwa dan Roh ini adalah pertarungan sepanjang masa, sampai pada akhirnya yang powernya lebih besar yang akan menang.

Tentu saja Jiwa bukan tandingan dari Roh dari segala sisi. Tapi Jiwa selalu ingin eksis dan ingin mempertahankan gaya hidup lamanya.

Manusia baru adalah mereka yang menyadari dan dengan sadar memilih untuk mengikuti pemimpin yang baru, raja yang baru, dengan konsekuensi hidup bertolak belakang dengan sebelumnya. Kehidupan lama sudah berlalu, sistem baru yang dipimpin Roh sudah datang, yaitu hidup yang tidak terikat pada materi, hidup yang berpihak pada keadilan, yang tidak egois dan mengutamakan kepentingan pribadi. Sebaliknya selalu mendahulukan kepentingan bersama, untuk kesejahteraan bersama seluruh umat manusia.

Selasa, 07 Februari 2023

LAHIR BARU

Lahir baru adalah kondisi ketika pada satu ketika kamu mengalami ada bagian lain dalam dirimu di luar tubuh dan jiwamu, seperti sedang mekar dari dalam, dan membuatmu tiba-tiba diliputi kerinduan untuk mencari tahu tentang siapa dirimu, dari mana kamu berasal, apa tujuan hidupmu, dan tentang Tuhan.

Itulah momen "teringatnya kembali" atau terbangkitkannya kembali kesadaranmu sebagai makhluk roh, manusia batiniah, bagian dirimu yang tak kamu sadari sebelumnya.

Ciri-ciri orang yang rohnya terlahir baru:

1. Hatinya meluap dengan sukacita ilahi, ingin selalu memuji Tuhan dan mengucap syukur tak henti-henti.

2. Roh-nya lapar dan haus akan kebenaran, selalu mencari-cari makanannya dan butuh dikenyangkan dan dipuaskan oleh firman Tuhan.

3. Rindu untuk selalu dekat dengan Tuhan, ingin selalu datang kepada-Nya untuk merasakan keintiman bersama-Nya.

4. Roh-nya menyala-nyala dengan kegairahan ilahi, selalu ingin bersaksi dan bercerita tentang kasih Tuhan yang dialaminya.

5. Di sisi lain mudah tersentuh, mudah terharu ketika mengingat cinta kasih Tuhan. Selalu ingin berbuat baik, menerima orang lain tanpa syarat, mengampuni, melepaskan apa saja yang dirasanya akan menghalanginya untuk selalu dekat dengan Tuhan.










Kamis, 31 Desember 2009

SELAMAT TAHUN BARU 2010



SELAMAT TAHUN BARU 2010.


TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA.

Kamis, 04 Juni 2009

Pameran Handycraft Recycle di JCC

Rekan-rekan sekalian,

Berikut kisah rekan Denok Marty Astuti ketika mengikuti pameran Handycraft Recycle di JCC tanggal 28-31 Mei yang baru lalu. Semoga dapat menginspirasi kita sekalian.

Salam,

************************************************************************************
Salam KPDUS,

Sekedar berbagi cerita. Setelah 4 hari kami bertiga terjun langsung di area pameran JCC (cuti kantor dong..hehe), kami merasakan beratnya menjual produk kepada masyarakat yang masih belum banyak mengenal produk daur ulang plastik.

Dengan mengusung bendera KPDUS (bukan perorangan), kami mengkampanyekan "Jangan Buang Sampah Plastik terlalu Banyak - Dengan Daur Ulang Sampah Plastik bikin kita Ga Mati Gaya"....Jadi, hasilnya selain menjual produk, kami juga menjual suara ( tenggorokan sakit ni..).

Antusias masyarakat dalam dan luar negeri sangat bagus. Karena KPDUS satu-satunya stand yang menjual produk daur ulang sampah plastik di area Recycle Center, stand KPDUS selalu padat dengan pengunjung. Seperti yang sudah saya katakan, tidak semua pengunjung yang memadati stand kami selalu membeli, tetapi juga hanya memegang, berbisik, bertanya bahkan terdapat penolakan terhadap produk kami.. Tidak masalah, namanya juga negara demokrasi ya.. Beberapa media nasional & internasional tertarik dengan apa yang kami lakukan sehingga kami dengan senang hati menjawab berbagai pertanyaan dari mereka. ( ini yang membuat kami tidak meminta orang lain untuk menjaga stand ).

Pameran dimulai pukul 10:00 - 19:00..tujuh jam sehari cukup bagi kami untuk mengobral informasi mengenai KPDUS sampai cara produksi. ( Bu Ester, blog ibu bakal semakin banyak dikunjungi,...maaf ).

Stand KPDUS berada tepat di tengah area pameran, di Handycraft Recycle Center. Peserta pameran adalah instansi dari seluruh pelosok Indonesia, termasuk komunitas peduli lingkungan.
Pengunjung dari anak SD sampai para pensiunan..lagi-lagi..kami harus mengumbar senyum dan suara untuk mereka. Berbagai pose kami lakukan, duduk-berdiri, sampai jongkok untuk menerangkan berbagai informasi untuk anak-anak pun kami lakukan..(ini bukan keluhan lho, tapi rasa keikhlasan ) supaya anak-anak ini pun semakin peduli lingkungan.

Demikian sekedar berbagi cerita, semoga apa yang kita lakukan bersama akan mendapat tanggapan positif dari masyarakat, swasta dan pemerintah dan menjadikan lingkungan kita menjadi semakin layak untuk ditinggali bagi generasi mendatang.

Terimakasih buat Bu Ester yang telah memberikan kami kesempatan, Mami Astrid atas kunjungan, informasi, saran, bagi kami anak-anakmu. Terimakasih buat Destry dan Erih yang bekerja keras bersamaku mempersiapkan barang, jual suara, angkut-angkut, nyasar. Terimakasih buat Bu Vanda yang mengirimkan produknya.

Salam..
Denok

Senin, 18 Mei 2009

FROM TRASH TO TRASHION

Tak terasa, sudah lama tak meng-update blog ini...
Ada beberapa info dan pengalaman yang ingin saya bagikan, salah satu di antaranya adalah telah terbitnya sebuah buku yang saya rasa cukup informatif bagi para pecinta daur ulang sampah, khususnya yang gemar berkreasi dengan limbah plastik. Berikut detailnya:

Judul buku:
From Trash to Trashion. 25 Kreasi Limbah Plastik. Step by Step dan Pola


Pengarang : Herianti

Ringkasan Buku:

Limbah selalu menjadi masalah pelik bagi masyarakat di perkotaan. Apalagi jika limbah itu adalah limbah kemasan plastik, karena sifatnya sulit terurai sehingga menjadi momok bagi lingkungan hidup. Tapi kini, ada cara unik dan kreatif untuk mengolah sampah plastik (trash) menjadi barang yang berguna bahkan untuk produk untuk gaya (fashion). Siapa sangka, plastik kemasan pembungkus sabun cair, sabun cuci, cairan pewangi, dan lainnya dapat "disulap" menjadi aneka macam tas, dompet, bahkan payung?

Buku ini memuat 25 kreasi barang serbaguna dengan bahan dasar plastik kemasan tersebut, seperti:
+ Tas laptop
+ Jas hujan anak
+ Lunch box
+ Dompet, dan lainnya.

Jika Anda memiliki keterampilan menjahit, ditambah dengan ketekunan, pasti dapat membuatnya juga karena buku ini dileng kapi dengan foto step by step dan pola. Jadi, mulailah berperan dalam menaikkan nilai limbah kemasan plastik. Dengan kreasi ini, Anda tidak hanya memperbaiki lingkungan, juga bisa menambah penghasilan keluarga maupun anggota kelompok.

Semoga bermanfaat...

Salam,

Senin, 30 Maret 2009

Produk Cantik XS Project










Wah, produk-produk XS Project ini memang cantik-cantik ya?
Siapa sangka terbuat dari limbah plastik yang biasanya hanya berakhir di tong sampah?
Bagi yang berminat membelinya, bisa hubungi:info@xsprojectgroup.com
Semoga bermanfaat.

Selasa, 17 Maret 2009

Kasmi, Eksportir Tas dari Limbah Plastik

IBU KASMI memang makhluk yang amat langka. Betapa tidak? Limbah sampah dari bekas bungkus kemasan kopi bubuk, bekas pasta gigi (odol) dan bekas tas plastik (tas kresek) bisa dia ’sulap’ menjadi produk kerajinan tas berkualitas ekspor!


Dari limbah bekas bungkusan itu, wanita sederhana yang tinggal di kawasan Pisangan Barat Ciputat itu bisa menembus pasar ekspor hingga Amerika, Dubai (Uni Emirat Arab), Australia dan Singapura. Nilai ekspornya pun nggak main-main.

Omzet penjualan perbulan dari ekspor tas berbahan bungkusan bekas itu ke Singapura dan Dubai saja mencapai sekitar Rp 30 jutaan perbulan. Itu baru ke Singapura dan Dubai. Lantas berapa omzet ke Amerika dan Australia?

“Untuk omzet ke Amerika dan Australia, nggak usah disebutin angkanya deh. Malu!” kata Ibu Kasmi, seperti dilansir buku “10 Pengusaha UKM Penggugah Inspirasi” karya Agung Budi Santoso, dkk. Selain ke luar negeri, omzet jutaan rupiah juga tercetak dari penjualan di dalam negeri. Ibu Kasmi tak menjual tas-tas produknya di sembarang tempat.

Di dalam negeri, tas-tasnya ‘mejeng’ di etalase-etalase bergengsi antara lain Hero Supermarket, etalase kerajinan tangan di Hotel Kristal Jakarta, serta 15 toko-toko dan supermarket terkemuka lainnya di Jakarta dan sekitarnya.

Suksesnya menjadi wirausahawan unik dengan memanfaatkan limbah bekas bungkusan itu sampai menarik perhatian Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Para istri dubes dan staf-stafnya sampai penasaran, hingga bertandang ke rumahnya yang berlokasi tak jauh dari gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang. Entah sudah berapa penghargaan dia terima dari berbagai departemen dan instansi pemerintahan lantaran usahanya yang mendatangkan inspirasi namun juga ramah lingkungan.

“Sayang banget kan, kalau bungkus kopi, bungkus minyak goreng dan tas kresek yang kondisinya masih bagus itu cuma jadi tumpukan sampah? Padahal kalau dimanfaatkan bisa jadi tas-tas bagus seperti ini,” ujar Ibu Kasmi memamerkan tas-tas bikinan dia dengan label The Happy Trash Bag.

Yang menarik, usaha kerajinan tas berbahan limbah yang dikelola Ibu Kasmi tidak semata-mata berorientasi bisnis. Itu terbukti dari kalangan karyawan yang dipekerjakan, semuanya adalah siswa-siswa Sekolah Luar Biasa (SLB). Ada yang tuna rungu, ada pula yang tuna wicara, sebagian lainnya adalah karyawan dari kalangan ibu-ibu rumah tangga kurang mampu yang tinggal di sekitar rumahnya. “Misi usaha saya semenjak awal memang membuat mereka (siswa-siswa SLB) itu punya jiwa mandiri dengan ketrampilan yang mereka miliki,” tuturnya.

Entah sudah berapa kali, Ibu Kasmi dihubungi oleh perusahaan-perusahaan produsen bubuk kopi, pasta gigi dan minyak goreng yang menawarinya kerjasama, namun ditolaknya. Wanita gigih ini ditawari pasokan bungkus-bungkus produk-produk mereka yang benar-benar masih baru dan jelas-jelas kondisinya bersih, tapi semua itu tak membuatnya tergoda. “Bagaimana kalau Ibu Kasmi kami pasok kemasan bungkus yang masih baru dengan harga lebih murah dibanding harga pemulung?” kata Kasmi, menirukan tawaran dari perusahaan terkait.

Namun Kasmi selalu menolak secara tegas. “Saya selalu memilih membeli bungkus-bungkus bekas kemasan dari para pemulung. Biar kondisi bungkusnya agak kotor, dan harus dibersihkan dulu, nggak masalah. Ya, itu tadi, ini bukan semata-mata bisnis, tapi juga sosial,” tuturnya.

Pendek kata, usaha Kasmi memang punya misi untuk memberdayakan pemulung, anak-anak pelajar SLB dan wanita dari keluarga miskin.

Bahannya Murah Meriah, Menjelma Jadi Barang Mahal

KARYA tangan dingin Ibu Kasmi memang menakjubkan. Sebuah produk tas cantik berbahan bekas bungkus kopi bubuk bisa menembus pasar Amerika, Dubai, Singapura dan Australia dengan harga bervariasi, sesuai ukuran. Untuk tas berukuran M misalnya, dibanderol dengan harga Rp 75 ribu. Sementara yang ukuran S dijualnya seharga Rp 55 ribu. Adapun yang ukuran L diekspornya seharga Rp 85 ribu.

Tentu harga tas-tas itu lebih miring untuk pasaran dalam negeri. Produk yang sama dijualnya seharga Rp 20 ribu (ukuran S), Rp 40 ribu (M) dan Rp 50 ribu (L). Tentu tas-tas mungil itu cukup mendatangkan keuntungan menarik bila ditilik dari biaya produksinya yang murah meriah. Coba bayangkan! Ibu Kasmi membeli bahan baku dari pemulung seharga Rp 5 ribu untuk perkilogram bekas bungkus kopi.

Sementara dari tiap kilogram bahan baku dari pemulung itu bisa dijadikan 4 buah tas mungil. Itu artinya, biaya bahan baku untuk tiap tas hanya sebesar Rp 1.250. Namun masih ada biaya kecil-kecil lain sebesar Rp 5 ribu guna membeli pita dan kain tipis untuk pelapis bagian dalam, yang masing-masing tasnya berbiaya sekitar Rp 5 ribu. Singkat cerita, total biaya untuk tiap tasnya hanya Rp 6.250. Di luar biaya itu, masih ada biaya ongkos produksi, yakni gaji bulanan para karyawannya yang berjumlah enam orang. “Biaya makan siang anak-anak tentu nggak terlalu saya hitung. Wong mereka itu anak-anak (asuh) saya sendiri,” ujarnya. Biaya lainnya, tentu komponen ongkos pengiriman. Luar biasa bukan? Dari sebuah produk tas berbiaya murah meriah itu bisa menjelma menjadi produk tas kualitas ekspor seharga Rp 55 ribu - 85 ribu.

Tas Kresek Pun Ikut Mendunia!

SELAIN tas berbahan bekas bungkus kopi, Ibu Kasmi juga mengolah bekas tas plastik (ibu-ibu rumah tangga biasa menyebutnya ‘tas kresek’) menjadi produk tas mempesona. Anda tentu tak asing lagi kan, dengan tas plastik yang diberikan cuma-cuma saat berbelanja di swalayan, minimarket atau supermarket?

Barangkali tas plastik bekas berbelanja begitu menumpuk di rumah hingga terbuang-buang percuma. Namun di tangan Kasmi, lagi-lagi bisa disulap menjadi produk spektakuler! Sebuah tas berbahan bekas tas plastik dieskpornya ke luar negeri dengan banderol Rp 50 ribu pertas. Sementara untuk pasaran dalam negeri bisa terjual Rp 30 ribu per tas. “Bahan bakunya ya dari tas plastik bekas berbelanja. Artinya, saya kumpulin sendiri tas-tas plastik yang saya dapat sehabis berbelanja di mal atau swalayan. Jadi enggak beli bahan bakunya. Kalaulah beli, belinya di mana? Mana ada orang jual bekas tas plastik,” ujarnya, setengah bertanya. .

Wanita yang pernah menjadi juru masak (koki) di Kedubes Australia itu mengerjakan kerajinan tas berbahan bekas tas plastik itu dengan gaya santai. “Ngerjainnya sambil nonton teve, atau ngobrol ngalor-ngidul sama ibu-ibu tetangga,” katanya. Untuk produk tasnya yang satu ini nyaris tak berbiaya bahan baku, kecuali ikatan dari serat bambu untuk memperkuat bodi tas. “Kalau bambu, paling cuma berapa harganya. Di sekitar rumah juga banyak,” katanya. Kasmi memang tak bisa mengkalkulasi persis berapa biaya tenaga kerja. “Habis, niat saya kan justru memberdayakan tenaga kerja anak-anak (SLB) dan ibu-ibu kurang mampu,” timpalnya.

Selain berbahan limbah plastik, Kasmi juga membuat tas berbahan bekas kemasan pasta gigi (odol). Dari pemulung, dia belanja bahan baku bekas pasta gigi itu seharga Rp 5 ribu perkilogramnya. Tiap kilogram bekas kemasan odol bisa dijadikan dua tas cantik dengan permukaannya yang putih mengkilap. Memang tampak mengkilap, karena yang ditonjolkan di bagian luar adalah kemasan odol di bagian dalam yang berwarna putih perak mengkilap itu. Biaya produksi lainnya adalah pita dan kain pelapis bagian dalam tas senilai sekitar Rp 5 ribu untuk tiap tas. Dengan bahan murah meriah itu, produk tasnya yang satu ini terjual laris manis dengan banderol Rp 150 ribu.

Wanita kelahiran Solo itu memulai debut usaha uniknya itu dari iseng-iseng. Wanita berusia setengah abad itu awalnya cuma mengisi waktu ketika dia mengantarkan putrinya ke sekolah pada 1987 silam. Sembari menunggu jam pulang sekolah putrinya, Kasmi iseng-iseng merajut, eh ternyata bagus juga!

Nyaris tak ada limbah plastik yang sia-sia di tangannya, mulai dari bekas bungkus mie instan, deterjen, snack, kopi bubuk, minyak goreng, dll. Praktis, usaha sebenarnya sangat ramah lingkungan karena membantu mengurangi tingkat pencemaran, terutama polusi sampah plastik yang sulit membusuk. Kini, usaha kerajinannya yang dia namai Group of Deaf People (karena karyawannya anak-anak SLB tuna rungu) bisa memproduksi 3.000-an buah tas dan 500 boneka dalam sebulan dengan omzet puluhan juta rupiah.

Tawaran Gaji Rp 10 Juta Ditolak

ANEHNYA, semua kepintaran Kasmi memanfaatkan sampah plastik menjadi produk kerajinan cantik dan mahal itu dipelajarinya secara otodidak. Belakangan, ketrampilannya itu menarik perhatian sebuah kantor kedutaan asing di Jakarta yang beritikad merekrut dia sebagai tenaga ahli dengan gaji Rp 10 juta perbulan. Dengan gaji menggiurkan itu, Kasmi mendapat tugas untuk menularkan ilmunya itu dengan menjadi pengajar di sebuah lembaga yang dikelola kedutaan tersebut di Pondok Indah.

“Tapi tawaran itu saya tolak dengan halus. Gajinya memang sangat menggoda sih, tapi gimana dengan usaha saya, kalau saya jadi orang kantoran? Bagaimana pula nasib anak-anak SLB yang menggantungkan hidup dari usaha ini?” tanyanya. Kasmi malah membuka kursus kerajinan. Diilhami putrinya, lembaga itu memberikan prioritas kepada siswa tunarungu. Kini ratusan siswa telah menimba ilmunya tanpa ia pungut biaya satu sen pun. “Saya ingin mereka tidak dikucilkan,” kata ibu tiga anak ini.

Untuk mempromosikan produknya, Kasmi rajin mengikuti pameran, antara lain pameran di Hotel Soultan (dulu Hotel Hilton) Jakarta. Beberapa pameran eksklusif kerap diikutinya, seperti di Australian Woman Association. Selain produk tas, dia juga membuat boneka. Bahkan inovasinya sampai berbentuk dompet dan tas berbahan koran. Melihat animo pasar yang besar, ia kemudian mengganti bahan bakunya dengan kertas yang dilaminating. “Setelah itu, saya berpikir kenapa tidak dari sampah?” Belakangan, dia lantas memanfaatkan bekas bungkus mie instan. Itulah kisah wanita inovatif sekaligus penyelamat lingkungan dari pencemaran. (agung budi santoso)

Alamat kontak:

Ibu Kasmi
The Happy Trash Bag (Group of The Deaf People)
UKM pembuatan tas dan boneka berbahan bekas seperti sachet sabun, bekas kopi bubuk, kantong plastik bekas (shopping bag), bekas kemasan minyak goreng, dll oleh pelajar Sekolah Luar Biasa (SLB).

Jl. SD Inpres No 79 RT 02 RW 09 Pisangan Barat Ciputat Telp (021) 749. 6784


Sumber: http://agungbudi.com/2009/02/bekas-bungkus-kopi-tembus-amerika/

Sabtu, 14 Maret 2009

Kreasi Kemasan Plastik Bekas

Sehari- hari, pasti ada saja bungkus bekas jajanan di setiap tong sampah maupun di jalanan. Kondisi tempat penampungan sampah, yang tepatnya di Leuwi Gajah Cimahi Selatan , Jawa Barat ini, sampah plastik ataupun sampah dari bungkus bekas jajanan, lebih mendominasi dibandingkan dengan sampah yang lainnya.

Maka dari itu, patutlah kita mendaur ulang bekas bungkus jajanan ataupun bungkus kopi (yang berbahan plastik) menjadi sesuatu barang yang berguna dan dapat dimanfaatkan.

Kenyataannya, banyak sekali cara untuk mendaur ulang plastik, terutama bekas bungkus berbahan plastik contohnya bungkus jajanan ataupun bungkus kopi. Tapi, di sini kami akan menyajikan salah satu daur ulang plastik yang berbahan dasarkan bekas bungkus jajanan, menjadi barang yang sangat berguna bagi kesaharian kita, yaitu tas. Mau tahu bagaimana cara membuatnya?

  1. siapkan bekas bungkus jajanan ataupun bungkus kopi sebanyak 200 buah (untuk penerapan, disesuaikan dengan keinginan ukuran tas) ; gunting ; benang kasur ; jarum.
  2. Gunting bagian- bagian plastik menjadi rata (tidak ada yang mengkerut), semua plastik yang dipakai, digunting sama besarnya.
  3. Setelah semua selesai dirapihkan, tentukan ujung plastik yang akan ditampakkan di depan.
  4. Kemudian lipat 4 bagian, seperti gambar di bawah ini.Lipat kembali dengan menentukan ujung plastik lebih rendah dari lawannya, (ujung plastik yang akan jadi icon/ tampak depannya, diletakan di dalam).
  5. Siapkan 2 plastik yang sudah dilipat kemudian masukkan ujung yang pendek ke dalam selipan plastik yang dihi mpit. dan begitu pula sebaliknya untuk ujung yang panjang.
  6. Lakukan secara zigzag, berulang kali. Untuk 200 buah bungkus jajanan/ bungkus kopi, buat rangkaian sampai 20 zigzag-an. Lakukan 3 kali. (tergantung keinginan panjang tas). (40×3=120)
  7. Untuk bagian bawah, buat rangkain sampai 10 zigzag-an. Lakukan 3 kali. (tergantung keinginan besar lebarnya). (20×3=60)
  8. untuk sisanya, yakni 20 bungkus kopi, dapat dirangkai menjadi tali tas ataupun penutup tas, tergantung kreativitas.
  9. (lebih jelasnya dalam teknik pelipatan dan perangkaian, lihat video “Daur Ulang Bungkus Berbahan Plastik”)
10. sambunglah seluruh rangkaian menjadi sebuah tas, dengan menggunakan benang kasur.

11. hasilnya, dapat di lihat pada gambar di bawah ini.

(perlu waktu lebih dari 2 minggu untuk menyelesaikannya, tergantung banyaknya orang mengerjakan. maka kami menampilkan contoh yang berbeda dengan bahan dasar yang kami peragakan.)

selesai !

Silakan anda praktekan. Agar tumpukan sampah dari plastik berkurang, dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari- hari.

Sumber: http://sman13bandung.school-press.com/2009/01/13/daur-ulang-bungkus-berbahan-plastik-2/

BERKREASI DENGAN KALENG BEKAS

Rekan Andri melalui http://minebag.multiply.com/ membagikan cara memanfaatkan kaleng bekas (biskuit , susu) menjadi barang yang berguna dan cantik. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua.

Salam,








Note:
Untuk cat pakai cat kayu atau cat besi. Di sini rekan Andri menggunakan cat merek kuda terbang, yang harganya berkisar Rp 6500 satu kaleng kecil, ada dijual di toko bangunan. Warna putih cat dasar dari cat yang sama. Mudah dan murah.
Semua warna termasuk putih pakai merk yang sama. Gak usah dicampur apa2 catnya, kuas langsung celup langsung oleskan, tapi hati2 saat mencelup jangan kebanyakan nanti bleberan kemana2. Jangan lupa beli tiner (ditoko bangunan juga) gunanya untuk mencuci kuas dan membersihkan cat yang berceceran. Di alasin koran atau plastik, supaya gak belepotan di lantai atau meja.