Google

Senin, 06 Agustus 2007

Stop Press!

Sebelum mulai postingan berikutnya, saya ingin cerita sedikit, bahwa hari Jumat yang lalu saya mendapat beberapa kejutan. Yang pertama, e-mail dari Jennie S. Bev yang ternyata tanpa sengaja menemukan blog saya ini (mungkin dengan postingan lama yang sudah saya hapus), dan mencantumkan nama saya pada postingannya. Yang bikin saya terkejut, karena blog ini bener-bener baru banget, baru berusia 2 hari, bahkan saya pikir belum sempat kelacak sama mas Google. Tapi ternyata Jen lebih cepat dari Google (hahaha... becanda), menemukan saya di tengah hutan belantara para blogger. Wah, bener-bener kejutan yang menyenangkan dan membanggakan.

Kejutan berikutnya, ketika saya buka blog saya, ternyata sudah ada 2 pengunjung yang menyempatkan diri untuk mampir. Wow, sungguh senang sekali... welcome ya friends....

Sayangnya, nih... keinginan saya untuk menjawab komentar dan menulis postingan baru tidak bisa terlaksana Jumat yang lalu, karena tiba-tiba hubungan dengan mas Google mengalami gangguan. Dan baru pagi ini bisa nyambung lagi. Karena itu mohon maaf banget buat Rika Pb dan satu teman lagi (Anonim) yang baru bisa saya sapa hari ini.

Selain itu, ada alasan khusus kenapa saya baru menulis lagi pagi ini. Mungkin para pengunjung nggak tau ya bahwa saya ini gaptek abis.. hahaha... termasuk dalam membuat blog ini. Maka dari itu, mohon maklum kalau blog-nya masih sepi, habis belum tau gimana caranya bisa bikin yang begini dan begitu..., contohnya seperti nge-link ke blog lain, menampilkan jendela komentar supaya bisa interaktif, dll...

Untuk itu, buat yang sudah menyampaikan komentar, sementara saya jawab di sini aja dulu, ya? Gak papa kan?

Terimakasih untuk Anonim yang komentarnya bagus banget:
Menurut pendapat saya (sori kalo keliru ya) yang namanya mimpi itu adalah pekerjaan subconscious mind kita. Dan karena subconscious mind itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu, jadi ya mungkin-mungkin saja apa yang kita bayangkan, imajinasikan, impikan, niatkan, batinkan saat ini bisa jadi kenyataan dalam hitungan detik, menit, hari bahkan tahun ke depan. Mudah-mudahan menjawab.

Sementara untuk Rika Pb, thanks ya udah main-main ke blog akyu... Wah, hepi saya dapat teman baru nih... Salam kenal juga...

Nah sekian dulu..., sampai jumpa di postingan berikutnya.

5 komentar:

Jennie S. Bev mengatakan...

It is a blessing to know you too, Ester. :)

Ester S.Devi mengatakan...

Thanks Jen...,
Waow, senangnya...:)

Anonim mengatakan...

Perjalanan hidup apakah bisa diubah ? Misalnya, saya sewaktu masih SMA berkeinginan untuk kuliah di kota A yang dekat dengan kota kelahiran saya dan orangtua saya, tetapi yang terjadi adalah saya kemudian melanjutkan kuliah di kota B yang jauh dari kota kelahiran saya, kemudian akhirnya saya bekerja dan berkeluarga di kota B, kota yang awalnya tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Pekerjaan yang saya lakukan pun, sebelumnya tidak pernah saya impikan sebelumnya.
Adakah literatur yang membahas tentang hal ini ?
Seringkali saya berfikir apakah "life just go on" atau hidup memang sudah ada "ceritanya/skenarionya" ?

Ester S.Devi mengatakan...

Dear "Anonim",

Pertanyaan yang bagus sekali. Saya sering mempertanyakan hal yang sama berulang-ulang ke diri sendiri. Dan saya sedikit tertolong setelah membaca buku "Journey of Souls" nya Dr. Michael Newton, tentang bagaimana proses kita memilih dan menentukan keputusan2 penting dalam hidup. Saya juga bermaksud mengulasnya dalam blog ini. Tunggu aja ya?

Warm regards,

Ester S.Devi mengatakan...

Dear "Anonim",

Pertanyaan yang bagus sekali. Saya sering mempertanyakan hal yang sama berulang-ulang ke diri sendiri. Dan saya sedikit tertolong setelah membaca buku "Journey of Souls" nya Dr. Michael Newton, tentang bagaimana proses kita memilih dan menentukan keputusan2 penting dalam hidup. Saya juga bermaksud mengulasnya dalam blog ini. Tunggu aja ya?

Warm regards,