Google

Selasa, 11 September 2007

Ulang Tahun ke 40 (1)

Tanggal 10 September kemarin, akhirnya tiba juga momen yang saya tunggu-tunggu dalam hidup ini, yakni ketika usia saya memasuki kepala 4 alias sudah 40 tahun lamanya saya hadir di dunia ini.

Ada beberapa hal yang telah saya persiapkan jauh-jauh hari demi menyambut momen penting ini. Namun semuanya bermuara pada satu inti, yakni menjadikan momen ini sebagai titik pijak kesadaran saya dalam menghargai hidup, memaknai hidup, menjadikan hidup lebih berarti baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Lho memangnya sebelum kepala 4 belum menemukan kesadaran itu?
Tentu saja ada dan progress juga ada. Saya juga tak bermaksud menganggap 39 tahun sebelumnya tak berarti, tapi yang saya inginkan adalah semacam memancangkan tugu peringatan dalam memori saya bahwa kepala 4 adalah tahun lahirnya diri saya yang baru, dengan komitmen baru, mindset yang baru, disertai catatan perubahan yang jelas, dan rinci menuju pribadi yang lebih baik.

Lantas persiapan apa yang saya lakukan dalam menyambut hari besar saya tersebut?

Terinspirasi oleh email Bp Djodi Ismanto tentang transformasi yang dialami burung Elang pada usianya yang ke 40, saya pun merancang program transformasi yang ingin saya jalani menjelang dan setelah usia 40 tahun. Berikut artikel yang dikirim Bp Djodi:

Kehidupan Sang Elang

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia.
Umurnya dapat mencapai 70 tahun.
Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan:
(1) Menunggu kematian, atau
(2) Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan
--- suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung
untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru.
Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu.
Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali.
Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan.
Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda.

Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita.
Anda adalah elang-elang itu.
Perubahan pasti terjadi.
Maka itu, kita harus berubah!

God Bless You !

Nah, artikel inilah yang mendorong saya untuk melakukan perubahan yang berarti di usia 40. Dahsyat bukan?

Apakah Anda tertarik untuk mengetahui program transformasi yang saya rancang untuk diri sendiri? Nantikan di postingan berikutnya.

(Mohon maaf, karena postingan hari ini harus berakhir di sini dulu).

Salam,

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Walau selamat 10 hari, masih boleh kan ngasih ucapan selamat ultah...
Usia 40 ya... Hmm, aku masih perlu nunggu 5 semester lagi untuk sampai ke usia itu.
Moga-moga bisa jadi elang juga ..
Tetap semangat

Ester S.Devi mengatakan...

Terimakasih bung Anang... GBU

Anonim mengatakan...

Selamat Ulang Tahun, ibu Ester. Saya juga masih perlu menunggu 5 semester lagi untuk sampai ke usia 40 (sama dengan pak Anang).
Inspirasi dari email Bp Djodi Ismanto tentang transformasi yang dialami burung Elang pada usianya yang ke 40, sangat bagus sekali.
Apakah saya boleh mengutip cerita tentang Elang tersebut untuk sebagai pengantar suatu buku mengenai perjalanan 40 tahun institusi tempat saya bekerja ?

Ester S.Devi mengatakan...

Dengan senang hati....
Bahkan jika Anda berminat saya juga punya versi power point-nya...
Silakan kontak saya via email...
Terimakasih ucapan Selamat Ulang Tahunnya. Tuhan memberkati.

Salam,